Love Vegetarian

Wednesday, May 28, 2008





Suara Hati Seekor Anak Babi







method=post action='http://service.godsdirectcontact.org.tw/web_refer/mail_form.php'>





































 
Suara Hati

Seekor Anak Babi

 








Oleh Maha Guru Ching Hai (Digubah saat umur 20-an)




(Asal dalam bahasa Aulac)
 









 


Di hari pertama aku bertemu
denganmu



Adalah hari kelahiranku.



Merah muda dan bulat, oh
aku sungguh montok 



Bersama Ibu aku bersenda
gurau dengan gembira.



Dengan kasih engkau
memandangku



Memuji, “Oh, kau sungguh
bulat, betapa lucunya!”



Setiap hari engkau datang
berkunjung



Membawa air sejuk dan
hidangan vegetarian yang lezat.



Ibu dan aku sangat
tersentuh



Kebaikanmu lebih berharga
dari emas.



Aku menjalani kehidupan
yang damai



Di bawah pemeliharaan dan
perlindunganmu


 



Seiring
dengan berlalunya waktu aku semakin montok



Hanya makan,
istirahat, dan bermain saja




Begitu indahnya pagi ini


 



Di kala awan sedang
melayang melintasi langit,


 



Aku dan Ibuku berdekapan
erat



Tak sadar
akan tragedi yang akan menimpa!




 



















 



Dua
pria muda berotot




Kuat
laksana macan dan gajah





Melumatkan tubuh kecilku



Masuk ke dalam sangkar kengerian!



Tidak
ada jalan untuk lolos!







Oh
Tuhan, api pencucian apakah ini?




Aku
meratap dalam ketakutan dan kengerian




Ibu,
oh Ibu, tolong selamatkan aku!



Oh pemeliharaku, tolong segera datang lindungi
aku!





Selamatkan hidupku, aku masih muda!



Ibuku
menjerit dalam duka



Air mata putus asa memenuhi matanya.



Surga yang tak terukur tak dapat menampung



Derita yang tak terkira ini!

 

Pengurusku berpaling pergi

 



Tangannya
sibuk menghitung tumpukan uang.


Dengan malang aku
terguncang-guncang dalam peti barang



Hati yang
hancur lebih sakit daripada penderitaan tubuh!



Dua pria
muda itu berkelakar:



“Anak babi
ini akan sangat lezat!



Besok kita
akan menyembelihnya



Untuk
merayakan kelahiran bayiku yang baru lahir!”


Oh, betapa
ironisnya hidup ini!


Jiwaku
dihancurkan,


Air mata
mengalir dalam hatiku


Laksana darah
mengalir dalam anak sungai.


Aku kira kau
mencintaiku


Memeliharaku
sampai dewasa


Tetapi semua ini
hanyalah pura-pura


Bagimu, ini
hanyalah keuntungan dan uang!


Besok tubuhku
akan disembelih menjadi potongan kecil


Daging dan
tulangku berubah menjadi siksaan belaka


Hanya agar
mereka dapat tertawa dalam keriangan


Di pesta dan
pertemuan bahagia mereka.


Untuk anakmu
yang baru lahir dan yang lainnya


Aku berharap
agar mereka panjang umur



Agar keluargamu dapat berkumpul bersama



Dan tidak perlu menanggung nasib seperti diriku...



Aku berdoa agar seluruh keluargamu hidup dengan
mulia



Untuk menjadi manusia dalam banyak kehidupan


Dan tak pernah
dilahirkan sebagai babi


Yang selalu
membayar hutang karma!


Oh, selamat
tinggal kehidupan...


Aku rindu pada
ibuku yang menderita.


Dengan berlinang
air mata aku berteriak...


Oh, Ibu! Ibu...
Ibu...
 





 







Untuk menyaksikan Supreme Master Television menyiarkan puisi ini secara lengkap,
“Suara Hati Seekor Anak Babi,” harap kunjungi situs berikut: http://video.Godsdirectcontact.net/magazine/AJAR527.php














0 Comments:

Post a Comment

<< Home