Love Vegetarian

Sunday, June 01, 2008





Fakta di Balik Makanan Anda






method=post action='http://service.godsdirectcontact.org.tw/web_refer/mail_form.php'>





























Fakta di Balik Makanan Anda




Pengarang adalah siswa SMP di kelas terakhir yang berumur
17 tahun. Artikel ini adalah penilaian di dalam SMP itu, dimana siswa
tersebut diberi penghargaan nilai yang unggul




Beberapa fakta di balik pola makan daging:



- Emisi
karbon dioksida yang dihasilkan oleh sapi selama setahun setara dengan
yang dihasilkan oleh kendaraan yang menempuh perjalanan sepanjang 70.000
km.

- Seorang vegetarian yang mengendarai kendaraan Hummer SUV lebih ramah
lingkungan daripada pengkonsumsi daging yang naik sepeda.

- Jika semua penduduk Belanda tidak mengonsumsi daging satu hari saja
dalam seminggu, maka pengurangan karbon yang terjadi akan sama dengan
target yang ditetapkan pemerintah Belanda terhadap semua rumah tangga
selama setahun.

- Di Amerika Selatan, untuk keperluan penyediaan makanan ternak dibutuhkan
hasil panen tanah pertanian kedelai sekitar 400 juta hektar. Padahal untuk
keperluan penduduk di seluruh dunia dibutuhkan hanya sekitar 25 juta
hektar.



Pernahkah Anda membuka lemari es
Anda, menarik keluar dua puluh piring pasta dan membuangnya ke tempat
sampah, dan kemudian, hanya makan satu piring makanan? Hal ini sama dengan
menebang 55 kaki persegi hutan untuk satu kali makan siang Anda atau
membuang 2500 gallon air ke saluran pembuangan. Apakah Anda akan
melakukannya? Bagaimanapun juga, hanya makan setengah kilo daging akan
mengakibatkan hal-hal tersebut di atas. Makan daging akan menyebabkan
pengrusakan terhadap sumber alam dan lingkungan kita, menyebabkan
penderitaan hewan yang besar, serta memberikan efek-efek merusak bagi
kesehatan kita. Jadi, dengan memanggang seekor anjing untuk disajikan
bersama kentang dapat membuat Anda muak, tetapi mengapa kita malah
memanggang hewan yang jinak lainnya?




Sebuah laporan dari PBB telah
membuktikan bahwa “sapi bukan mobil, tetapi menjadi ancaman teratas bagi
lingkungan kita.” Laporan tersebut memberikan bukti bahwa pertumbuhan yang
cepat dari hewan-hewan ternak di dunia telah menjadi ancaman terbesar
terhadap iklim, hutan, dan kehidupan liar. Hewan-hewan peternakan
menghasilkan kotoran 130 kali lebih banyak daripada keseluruhan populasi
manusia di Amerika Serikat dan air kotor yang terkonsentrasi kotoran hewan
pada akhirnya mengakibatkan pencemaran air, merusak lapisan tanah teratas,
dan mencemari udara kita. Lebih jauh lagi, gas buangan dan pupuk rabuk
kotoran ternak menghasilkan lebih dari sepertiga gas metana yang memberi
kontribusi terhadap pemanasan global 20 kali lebih cepat daripada
kardondioksida. Pemakan daging bertanggung jawab atas seratus presen
produksi dari hasil buangan-buangan ini yang kira-kita menghasilkan 86
ribu pon setiap detik. Tetapi, dengan menolak produk-produk hewan, Anda
telah mengurangi hal-hal merusak di atas.



Lebih jauh lagi, cita rasa kita
terhadap daging telah mengorbankan persediaan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui kembali. Sejumlah 2500 gallon air dibutuhkan untuk
memproduksi 1 pon daging sapi, tetapi, kita hanya membutuhkan 29 gallon
air untuk menghasilkan 1 pon tomat, dan 39 gallon air untuk 1 pon roti
tawar. Dengan setengah jumlah air, delapan puluh persen tanah pertanian di
Amerika Serikat, hampir semua panenan kacang kedelai dan separuh lebih
hasil biji-bijian dunia digunakan untuk memeliharan ternak untuk dimakan.
Sementara itu, ada 1 milyar penduduk yang menderita kelaparan dan
kekurangan gizi, serta 24 ribu anak-anak yang meninggal setiap hari karena
hal ini. Hal ini ironis dengan ladang gandum dan padi yang ditakdirkan
untuk hewan-hewan ternak di negara Barat. Bagaimanapun, kelaparan dunia
akan hilang jika sumber-sumber alam kita dipergunakan secara efisien
dengan mengubah pertanian untuk meningkatkan hasil panen yang dapat
memberi makan seluruh penduduk dunia.



Apakah Anda sadar bahwa 130 juta
hewan dibunuh setiap tahun di Selandia Baru? Sebagian besar hewan
dipelihara di pabrik peternakan, dengan sistem yang memaksimalkan produksi
dengan biaya yang minimal. Sebagai gantinya, hewan-hewan peternakan sangat
menderita secara mental dan fisik; setiap detik dalam hidup mereka.
Hewan-hewan tersebut berjejalan ke dalam sistem kurungan dengan sedikit
jendela, kotor, serta tidak pernah melihat keluarga mereka, mengkais-kais
tanah atau melakukan apapun yang alami bagi mereka. Mereka bahkan tidak
merasakan matahari di punggung mereka atau menghirup udara segar sampai
pada hari dimana mereka dimuat ke dalam truk, dan ditakdirkan untuk
dibunuh. Lebih dari 90 juta hewan di Selandia Baru menderita dengan
kondisi-kondisi seperti ini dan banyak yang tetap sadar ketika leher
mereka disembelih, kemudian, dibiarkan kehabisan darah sampai mati.




Praktik peternakan yang kejam
lainnya yang sering dilakukan oleh peternakan unggas adalah dengan tidak
memberi mereka makan selama 14 hari untuk mengejutkan tubuh unggas
tersebut agar bertelur lebih banyak untuk konsumsi manusia. Dan, karena
anak-anak ayam yang jantan tidak berguna di industri daging, setiap
tahunnya ada 100 juta anak ayam jantan lebih yang digiling hidup-hidup
atau dimasukkan ke dalam kantong sampai mati kehabisan nafas. Lebih jauh
lagi, di tempat penjagalan, leher-leher ayam disembelih, dan mereka
dicelupkan dalam air panas untuk menghilangkan bulu-bulu mereka, sementara
banyak dari mereka yang masih hidup.



Bahkan sekarang ini, untuk menandai
sapi dengan tujuan identifikasi, para peternak menekan besi panas yang
membara ke daging sapi sementara mereka melenguh kesakitan. Akibatnya,
timbul luka bakar tingkat tiga dan kelamin anak sapi jantan dipotong dari
kantung kemaluannya, dan semua itu dilakukan tanpa diberikan penghilang
rasa sakit. Untuk menambah penderitaan mereka, tanah yang digunakan ternak
untuk merumput memiliki udara yang penuh dengan gas-gas kimia. Hal ini
menyebabkan masalah pernapasan yang kronis.



Sapi-sapi yang dipelihara untuk
diambil susunya, secara berulang-ulang dibuat hamil kembali dan bayi-bayi
mereka diambil sehingga manusia dapat minum hasil susunya yang sebenarnya
dimaksudkan untuk bayi-bayi sapi. Sapi-sapi tersebut dihubungkan dengan
mesin-mesin beberapa kali sehari dan menggunakan manipulasi genetik,
hormon-hormon yang kuat, dan penyedotan susu yang intensif. Mereka dipaksa
untuk menghasilkan susu sepuluh kali lebih banyak dari yang biasanya.
Perlakuan-perlakuan ini ikut menambah peradangan yang sangat menyakitkan
bagi 50 persen dari sapi-sapi perah yang ada.



Hewan-hewan di peternakan saat ini
tidak memiliki perlindungan undang-undang dari kekejaman. Hal ini
seharusnya menjadi illegal jika diterapkan pada hewan peliharaan di
rumah-rumah tangga: pengabaian, mutilasi, manipulasi genetik, dan program
obat-obatan yang menyebabkan kesakitan kronis, kelumpuhan, dan
penyembelihan yang kasar. Robert Louis Stevenson, seorang penulis novel
dan puisi berkata, “Kita mengkonsumsi bangkai makhluk lain untuk memuaskan
cita rasa dan nafsu diri kita.” Namun, hewan-hewan di peternakan pada
dasarnya sangat pandai dan dapat merasakan sakit. Mereka mungkin sama
pandainya dengan anjing atau kucing yang kita anggap sebagai teman.




Hal ini ditunjukkan oleh
laporan-laporan yang sering terjadi tentang sapi-sapi yang melompati pagar
setinggi enam kaki untuk melarikan diri dari rumah jagal, serta berjalan
tujuh mil untuk bersatu kembali dengan anaknya dan berenang menyeberangi
sungai menuju kebebasan. Babi-babi juga merupakan hewan yang penuh
pengertian seperti yang ditemukan oleh Dr. Donald Broom, penasehat ilmiah
pemerintahan Inggris – "Babi memiliki kemampuan kesadaran, mereka cukup
pandai dan cerdik. Bahkan lebih dari anjing yang berumur tiga tahun.”




Langkah yang paling penting yang
dapat Anda ambil untuk menyelamatkan planet kita dan mengurangi
penderitaan manusia serta hewan adalah dengan menjadi vegetarian. Sebuah
pola makan yang kaya dengan karbohidrat komplek, protein, serat, omega 3,
vitamin, dan mineral dapat memberikan nutrisi yang optimal. Memupuk
kebiasaan makan ini dapat menjaga kesehatan seumur hidup. Bukti yang
mengejutkan dapat ditemukan di buku “The China Study” oleh Profesor
T.Colin Campbell yang berkata, “dalam sepuluh tahun ke depan, salah satu
hal yang paling mengejutkan yang akan Anda dengar adalah protein hewani
merupakan salah satu dari nutrisi beracun yang paling tinggi dari
semuanya... ancaman penyakit akan naik secara dramatis ketika sedikit
protein hewani saja yang ditambahkan ke pola makan Anda.” Penelitian telah
menunjukkan bahwa anak-anak vegetarian memiliki IQ yang lebih tinggi
daripada teman-teman sekelasnya, dan para vegetarian rata-rata dapat hidup
6 sampai 10 tahun lebih lama daripada pemakan daging. Sebagai tambahan,
mereka 50 persen lebih rendah terserang penyakit jantung dan kanker.
Sedangkan pemakan daging sepuluh kali lebih cenderung menjadi gemuk
daripada vegan. Makanan vegetarian memberikan kita semua nutrisi yang kita
perlukan, tanpa lemak jenuh, kolesterol, dan bahan pencemar.




Sebaliknya, banyak yang berpendapat
bahwa tumbuhan itu hidup juga. Ini benar, tetapi tumbuhan hanya memiliki
sepuluh persen kesadaran sedangkan hewan-hewan memiliki kesadaran sepadan
dengan manusia. Karena tumbuhan tidak dapat bergerak, jadi sensasi
mengalami rasa sakit lebih sedikit. Jadi, tumbuhan sepenuhnya berbeda
secara fisiologis dari mamalia. Jika Anda memotong cabang atau daun dari
sebuah pohon, maka pohon itu akan tumbuh dengan subur dan tumbuh lebih
banyak. Di sisi lain, hewan tidak berhasrat atas pemangkasan yang teratur.
Dapatkah Anda memotong sebuah kaki sapi dan berharap akan tumbuh empat
kaki lagi?



Memelihara hewan untuk dimakan akan mendatangkan
malapetaka di Bumi. Lingkungan, sumber alam, dan kesehatan kita semakin
memburuk. Meskipun sebagian besar dari kita tidak terlibat langsung dalam
pemotongan hewan, akan tetapi manusia telah mengembangkan kebiasaan ini
berdasarkan tekanan dari masyarakat, mereka tidak menyadari apa yang
terjadi terhadap hewan-hewan yang kita makan. Pernah disebutkan bahwa
seseorang yang pernah mengunjungi rumah jagal akan membuat mereka menjadi
seorang vegetarian seumur hidup. Karena kitalah yang menciptakan teriak
kesakitan dan ketakutan mereka.” Jadi jika Anda pernah memutuskan untuk
memanggang hewan yang jinak sekali lagi……. Ingatlah bahwa Anda
mengkonsumsi daging hewan yang sepadan dengan hewan peliharaan yang sangat
Anda sayangi. Tetapi perbedaannya adalah bahwa hewan ini disiksa
.
 





www.SupremeMasterTV.com/ina





www.godsdirectcontact.or.id



 


















0 Comments:

Post a Comment

<< Home