Love Vegetarian

Monday, June 02, 2008





Mengambil Tindakan untuk Menghentikan Pencairan Es di Kutub






method=post action='http://service.godsdirectcontact.org.tw/web_refer/mail_form.php'>

























 




Topik Hangat

 


 



SOS:


Pemanasan Global



 
 




Berdasarkan data satelit terbaru yang dikutip dari
artikel bulan Desember 2007, peneliti iklim Dr. H. J. Zwally dari Badan
Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memprediksi bahwa
hampir
SEMUA ES AKAN LENYAP

dari
Kutub Utara pada
AKHIR
MUSIM PANAS 2012.




 


 




- - - - -







Pertama-tama
kita harus menyelamatkan planet ini dahulu agar kita dapat tinggal.

Karena jika semua es mencair, jika semua kutub mencair, maka lautan akan
menjadi panas, lalu gas akan dilepaskan dari lautan, dan kita semua akan
teracuni oleh gas dari lautan. Gasnya sangat banyak, cukup untuk membunuh kita
semua. Jika semuanya terus seperti ini, dan jika mereka tidak memperbaikinya,
maka dalam waktu

empat atau lima
tahun
: habis, tidak ada
lagi.

 ~


Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Retret Natal 4 hari, Paris, Prancis, 23
dan 25 Desember 2007 (Asal dalam bahasa Inggris)



- - - - -




Oleh Grup
Berita Inggris (Asal dalam bahasa Inggris)


“Kita telah melewati
titik puncak, tetapi kita belum melewati titik tanpa harapan. Kita masih
dapat berputar balik, tetapi dibutuhkan putaran yang cepat.” Dr. James
Hansen- ahli iklim terkemuka NASA


Banyak orang yang sadar
bahwa pemanasan global memiliki implikasi yang serius terhadap seluruh
kehidupan di planet kita. Peternakan hewan, penggunaan bahan bakar fosil
oleh pabrik dan pembangkit listrik, mobil serta jenis transportasi lainnya
terus melepaskan gas karbon dioksida dan metana dalam jumlah yang sangat
besar. Gas-gas ini dapat menciptakan efek “rumah kaca” karena ia dapat
menahan  panas matahari sehingga memanaskan atmosfer di planet kita. Namun,
hanya sedikit orang yang mengetahui efek samping yang akan terjadi
terhadap planet kita. Badan ruang angkasa Amerika, NASA, baru-baru ini mengungkapkan fakta
tentang foto satelit yang menunjukkan bahwa di musim panas ini saja, 552
milyar ton es telah mencair dari lapisan es Greenland. Ahli iklim NASA Jay
Zwally mengatakan, “Dengan kecepatan mencair seperti ini, maka Laut Kutub
Utara akan kehilangan lapisan esnya pada akhir musim panas 2012, lebih
cepat daripada ramalan sebelumnya.”


Panel Antar Pemerintah
untuk Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change -IPCC)
yang mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian bersama dengan mantan Wakil
Presiden Al Gore, sangat peduli terhadap situasi kritis ini. Pada hari
Selasa tanggal 15 Januari, Ketua IPCC - Dr. Rajendra Pachauri, berbicara
dalam konferensi pers tentang masalah yang sangat mendesak ini dan
menyatakan bahwa “perubahan gaya hidup” adalah salah satu hal yang dapat
menghentikan perubahan iklim. Pesan beliau begitu tegas dan jelas:

Jangan makan daging, bersepeda, dan
jadilah konsumen yang hemat – itulah cara Anda membantu mengerem pemanasan
global.
 



Permukaan laut meninggi dan hilangnya
habitat


Para ilmuwan benar-benar
kuatir karena pencairan es telah menyebabkan semakin cepatnya pemanasan
global serta perubahan drastis dalam pola iklim dan cuaca dunia. Alasannya
adalah karena lapisan es bertindak sebagai cermin yang memantulkan sekitar
80% panas matahari ke angkasa. Jika Anda menghilangkan cermin ini, maka
panas matahari akan diserap langsung ke dalam lautan, meningkatkan
temperatur air, dan pada gilirannya akan mencairkan lebih banyak es, serta
menyebabkan semakin panasnya Bumi dan lautan.


Robert Correll, seorang
ilmuwan yang mengepalai Penaksiran Pengaruh Iklim Kutub Utara (Arcitc
Climate Impact Assessment )
, mengatakan, “Jika tidak ada es, maka
lautan akan terus memanas, dan itu akan mempercepat proses pemanasan
global.” Kenyataannya, menurut penelitian dari Universitas Washington,
Michael Steele, temperatur permukaan Lautan di Kutub Utara pada saat musim
panas mencapai suhu tertinggi dalam sejarah dan ada beberapa tempat yang
bersuhu 8 derajat Farenheit di atas normal.


Pencairan permukaan es di
kutub serta semakin memanasnya suhu lautan di Bumi dapat mengakibatkan
bencana yang sangat serius, menurut John Atcheson, seorang ahli geologi
yang telah mengepalai berbagai perwakilan pemerintah. Menurut
penelitiannya, 400.000 ton gas metana terperangkap dalam struktur es di
dasar lautan, dan mungkin akan dilepaskan ke atas atmosfer jika temperatur
air memanas beberapa derajat. Hal ini dapat menimbulkan bencana, karena
gas metana itu 20 kali lebih kuat daripada gas karbon dioksida yang
dihasilkan gas rumah kaca. Jadi, jika gas metana yang terperangkap itu
dilepaskan ke atmosfer, maka akan mengakibatkan semakin cepatnya pemanasan
global dan dapat menghancurkan kehidupan di planet kita.







 
Gas lautan yang beracun

Pengaruh pemanasan global
terhadap temperatur air laut telah menyebabkan terjadinya “Zona Mati” di
lautan. Area air yang sangat luas ini tidak memiliki kehidupan karena
hilangnya oksigen dan dilepaskannya gas hidrogen sulfida (H2S).
Menurut laporan dari PBB, saat ini sudah ada lebih dari 200 zona mati.
Satu zona muncul di Lautan Pasifik  lepas pantai Oregon, AS pada tahun
lalu dan ukurannya telah bertambah 4 kali lipat. Jane Lubchenco, dosen
biologi laut di Universitas Oregon berkata bahwa hampir tidak ada oksigen
di area ini. Jika oksigen lenyap, maka bakteri yang baru akan mengambil
alih dan memproduksi gas hidrogen sulfida yang sangat mematikan bagi
kehidupan di laut dan bumi. Dua hal utama penyebab turunnya tingkat
oksigen dalam air berkaitan dengan pemanasan global: (1) Sejalan dengan
memanasnya air, kemampuan air untuk menyerap oksigen menjadi berkurang;
(2) Gangguan dari arus air dan cuaca menghalangi oksigen untuk disalurkan
ke area tersebut. Beberapa ilmuwan berkata bahwa hal ini dapat menjadi
pertanda buruk akan masa depan laut di Bumi.



Kita dapat memutar arah!


Berita yang baik adalah
bahwa kita belum terlalu terlambat untuk memutar arah. Salah seorang ahli
pemanasan global dan pimpinan dari penelitian iklim NASA, Dr. James Hansen
baru-baru ini menulis sebuah surat: “Kita belum melewati titik dimana kita
tak bisa berbalik. Kita masih bisa berputar balik tepat pada waktunya
namun dibutuhkan tindakan yang cepat ke arah itu.” Berbagai pemerintah
serta organisisi telah mengambil tindakan dan berusaha untuk mencari
pemecahan yang lebih lanjut. Usaha yang terbaru dilakukan oleh Bali,
Indonesia, yang mengadakan sebuah konferensi internasional untuk
mempertemukan para diplomat yang mewakili bangsa-bangsa di seluruh dunia
untuk berusaha bersama dalam mencari cara untuk menyelamatkan planet ini.


Namun, menurut apa yang
sering diperingati oleh Dr. Hansen terhadap orang-orang, jawabannya adalah
setiap orang harus mengambil tanggung jawab pribadi atas tindakan mereka.
Karena itu, perubahan gaya hidup kita sangatlah penting. Itu berarti kita
harus lebih sering menggunakan transportasi umum, berjalan kaki,
menggunakan sepeda, menggunakan bahan bakar bio sebagai pengganti bahan
bakar fosil, menggunakan peralatan yang hemat energi, mencabut colokan
listrik saat tidak memakainya, dan hanya membeli barang yang benar-benar
diperlukan. Ini adalah langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan oleh
setiap individu untuk menyelamatkan planet yang indah ini. Perubahan yang
paling penting, sebagaimana yang ditekankan oleh Ketua IPCC - Cr. Pachauri
adalah untuk berhenti makan daging!


Jadi, untuk menjadi
bagian dari solusi tersebut, anjurkanlah setiap orang untuk beralih ke
pola makan vegetarian dan vegan yang lebih ‘ramah-lingkungan’! Jadikanlah
tahun 2008 ini sebagai tahun untuk melestarikan Bumi dan kehidupan seluruh
penghuninya.



Perubahan Iklim: Solusinya




Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Retreat Eropa, Austria,

28 Februari
2008 (Asal bahasa Inggris)



Tidak ada orang yang mau melakukan sesuatu
untuk pemanasan global. Kita mempunyai
solusinya tetapi mereka tidak melakukannya!
Ada
solusi, hanya terdiri dari tiga langkah: Menjadi Vegetarian, gunakan energi
yang berkelanjutan, dan menanam pohon.
Bukankah ini sederhana?
Tetapi tidak ada orang yang melakukannya karena tidak semua pemerintah
mendukung itu dan tidak ada kesadaran tentang hal itu. Di dunia media, kita
adalah satu-satunya yang terus menyiarkan pemanasan global di Supreme Master TV.


Pemerintah harus
mengatakan sesuatu, sama seperti melarang rokok. Ketika itu dilarang, Selesai.
Pemerintah bisa melakukan hal itu. Mereka melarang rokok, dan rokok akan
menjadi barang terlarang. Dan mereka melarang minuman kera
s, lalu minuman
keras menjadi barang terlarang. Semua itu tidak legal. Pengurangan rokok saat
ini telah mengurangi begitu banyak penyakit yang terjadi di

mana pun di
seluruh dunia. Orang-orang mengetahui hal itu. Sama halnya dengan kebijakan
perubahan iklim. Jika mereka hanya melaksanakan a
pa yang mereka tahu, maka itu
bagus, maka itu akan menjadi sangat cepat. Dalam sekejap, kita akan pulih
kembali, atau kita bisa menghentikan efek-efeknya. Jika kita menghentikan
peternakan hewan, maka bumi akan terus
bertahan, tanpa gas rumah kaca atau gas
metana dari hewan, dan tidak ada penambahan selamanya.
Apapun gas
yang ada sekarang, kita dapat mempertahankannya dan tidak ada penambahan dari
industri daging. Dengan demikian maka bumi akan pulih.



Semua orang mengetahuinya sekarang,
karena Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan
yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa konsumsi daging dan
peternakan hewan adalah faktor terburuk penyebab perubahan iklim atau
pemanasan global
.
Jumlah emisi gas rumah kaca dari hewan
peternakan melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan
di dunia!





Larang Semua Daging demi Kebaikan Dunia



Saya tidak mengerti. Apa yang membuat kita
sangat sulit untuk menyingkirkan sepotong daging dan menggantikannya dengan
sepotong tahu yang sama persis, dengan gizi yang lebih banyak, lebih baik bagi
kesehatan, serta lebih ekonomis? Bagaimana mungkin seseorang tidak dapat
mengorbankan sedikit selera saja? Bahkan jika daging itu terasa enak dan
mereka sangat menyukai daging itu, mengapa mereka tidak dapat mengorbankannya
demi kelangsungan hidup setiap orang dan anak-anak mereka sendiri? Terlebih lagi saat ini kita memiliki semua
jenis daging vegetarian yang rasanya amat lezat. Bahkan kedelai, ia terlihat
sama. Saya tidak tahu apakah rasanya sama atau tidak, tetapi makanan itu
terasa lezat bagi saya. Ia terasa lezat, bahkan lebih baik. Tetapi mereka
masih tidak dapat menyingkirkan sepotong daging itu meskipun mereka besok
meninggal, atau jika anak-anak mereka menderita.


Saya berharap agar saya masih hidup untuk
melihat hari dimana para pemerintah sungguh-sungguh melarang daging, karena
daging juga beracun bagi masayarakat. Bukan hanya bicara tentang daging yang
menghasilkan gas metana serta gas buangan, menghabiskan energi atau air atau
obat-obatan, bukan itu. Daging membuat setiap orang sakit. Daging beracun.
Setiap orang mengetahui itu. Para pemimpin dunia harus membantu melindungi
masyarakatnya.



Misalkan Anda tahu bahwa ada sesuatu yang
beracun bagi anak-anak Anda; maka akankah Anda dengan sengaja memberikannya
kepada mereka untuk membunuh mereka? Tidak! Jadi sekarang semua bukti
menunjukkan bahwa daging juga beracun dan alkohol itu tidak baik. Laranglah
dengan segera. Tidak ada lagi yang perlu dibahas.
Barang-barang yang beracun tentu tidak boleh diberikan kepada masyarakat.
Jangan biarkan barang-barang itu dekat dengan masyarakat. Anak-anak bahkan
memiliki akses ke alkohol, apalagi daging. Oke, itu saja. Kita harus melarang
daging. Kita melarangnya sekarang dengan menunjukkan kepada masyarakat
bagaimana cara memasak dan makan vegetarian. Kita semua harus keluar. Ini
sungguh-sungguh untuk kelangsungan hidup kita. Anda hanya memiliki dua tahun
untuk berubah, dua tahun. Empat tahun adalah saat bencana itu terjadi, tetapi
dalam dua tahun ini kita harus melakukan sesuatu; jika tidak maka bencana itu
akan terjadi, apakah Anda mengerti? (Pemirsa: Ya.) Apakah Anda tahu berapa
lama dua tahun itu?



Pemirsa: Sangat cepat.




Guru
Ching Hai:
Tujuh ratus sekian hari – 104 minggu.
Dengan 52 minggu setahun, dua tahun hanya 104 minggu. 1...0...4...minggu. Itu
saja yang kita miliki. Apakah Anda mengerti? Apakah kedengarannya sangat lama?


Pemirsa: Tidak!




Guru
Ching Hai:
Waktunya singkat. Ketika Anda katakan dua
tahun, ia mungkin terdengar lama. Tidak! Ia hanya 700 hari, 104 minggu. Itu
adalah angka yang menakutkan. Oke, kita harus melakukannya. Kita harus
menerima persoalan-persoalan ke dalam tangan kita. Kita lakukan apa yang kita
bisa. Dan jika kita mati, kita mati, tetapi kita harus melakukan sesuatu.

Jadikanlah hal ini sebagai misi dalam kehidupan Anda dengan memberitahukan
kepada masyarakat tentang bahaya makan daging, dan tunjukkan kepada mereka
cara penyelesaiannya.




 




Beberapa fakta di balik pola makan daging:



- Emisi
karbon dioksida yang dihasilkan oleh sapi selama setahun setara dengan
yang dihasilkan oleh kendaraan yang menempuh perjalanan sepanjang 70.000
km.

- Seorang vegetarian yang mengendarai kendaraan Hummer SUV lebih ramah
lingkungan daripada pengkonsumsi daging yang naik sepeda.

- Jika semua penduduk Belanda tidak mengonsumsi daging satu hari saja
dalam seminggu, maka pengurangan karbon yang terjadi akan sama dengan
target yang ditetapkan pemerintah Belanda terhadap semua rumah tangga
selama setahun.

- Di Amerika Selatan, untuk keperluan penyediaan makanan ternak dibutuhkan
hasil panen tanah pertanian kedelai sekitar 400 juta hektar. Padahal untuk
keperluan penduduk di seluruh dunia dibutuhkan hanya sekitar 25 juta
hektar.



Pernahkah Anda membuka lemari es
Anda, menarik keluar dua puluh piring pasta dan membuangnya ke tempat
sampah, dan kemudian, hanya makan satu piring makanan? Hal ini sama dengan
menebang 55 kaki persegi hutan untuk satu kali makan siang Anda atau
membuang 2500 gallon air ke saluran pembuangan. Apakah Anda akan
melakukannya? Bagaimanapun juga, hanya makan setengah kilo daging akan
mengakibatkan hal-hal tersebut di atas. Makan daging akan menyebabkan
pengrusakan terhadap sumber alam dan lingkungan kita, menyebabkan
penderitaan hewan yang besar, serta memberikan efek-efek merusak bagi
kesehatan kita. Jadi, dengan memanggang seekor anjing untuk disajikan
bersama kentang dapat membuat Anda muak, tetapi mengapa kita malah
memanggang hewan yang jinak lainnya?



Sebuah laporan dari PBB telah
membuktikan bahwa “sapi bukan mobil, tetapi menjadi ancaman teratas bagi
lingkungan kita.” Laporan tersebut memberikan bukti bahwa pertumbuhan yang
cepat dari hewan-hewan ternak di dunia telah menjadi ancaman terbesar
terhadap iklim, hutan, dan kehidupan liar. Hewan-hewan peternakan
menghasilkan kotoran 130 kali lebih banyak daripada keseluruhan populasi
manusia di Amerika Serikat dan air kotor yang terkonsentrasi kotoran hewan
pada akhirnya mengakibatkan pencemaran air, merusak lapisan tanah teratas,
dan mencemari udara kita. Lebih jauh lagi, gas buangan dan pupuk rabuk
kotoran ternak menghasilkan lebih dari sepertiga gas metana yang memberi
kontribusi terhadap pemanasan global 20 kali lebih cepat daripada
karbondioksida. Pemakan daging bertanggung jawab atas seratus presen
produksi dari hasil buangan-buangan ini yang kira-kita menghasilkan 86
ribu pon setiap detik. Tetapi, dengan menolak produk-produk hewan, Anda
telah mengurangi hal-hal merusak di atas.



Lebih jauh lagi, cita rasa kita
terhadap daging telah mengorbankan persediaan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui kembali. Sejumlah 2500 gallon air dibutuhkan untuk
memproduksi 1 pon daging sapi, tetapi, kita hanya membutuhkan 29 gallon
air untuk menghasilkan 1 pon tomat, dan 39 gallon air untuk 1 pon roti
tawar. Dengan setengah jumlah air, delapan puluh persen tanah pertanian di
Amerika Serikat, hampir semua panenan kacang kedelai dan separuh lebih
hasil biji-bijian dunia digunakan untuk memeliharan ternak untuk dimakan.
Sementara itu, ada 1 milyar penduduk yang menderita kelaparan dan
kekurangan gizi, serta 24 ribu anak-anak yang meninggal setiap hari karena
hal ini. Hal ini ironis dengan ladang gandum dan padi yang ditakdirkan
untuk hewan-hewan ternak di negara Barat. Bagaimanapun, kelaparan dunia
akan hilang jika sumber-sumber alam kita dipergunakan secara efisien
dengan mengubah pertanian untuk meningkatkan hasil panen yang dapat
memberi makan seluruh penduduk dunia.



Apakah Anda sadar bahwa 130 juta
hewan dibunuh setiap tahun di Selandia Baru? Sebagian besar hewan
dipelihara di pabrik peternakan, dengan sistem yang memaksimalkan produksi
dengan biaya yang minimal. Sebagai gantinya, hewan-hewan peternakan sangat
menderita secara mental dan fisik; setiap detik dalam hidup mereka.
Hewan-hewan tersebut berjejalan ke dalam sistem kurungan dengan sedikit
jendela, kotor, serta tidak pernah melihat keluarga mereka, mengkais-kais
tanah atau melakukan apapun yang alami bagi mereka. Mereka bahkan tidak
merasakan matahari di punggung mereka atau menghirup udara segar sampai
pada hari dimana mereka dimuat ke dalam truk, dan ditakdirkan untuk
dibunuh. Lebih dari 90 juta hewan di Selandia Baru menderita dengan
kondisi-kondisi seperti ini dan banyak yang tetap sadar ketika leher
mereka disembelih, kemudian, dibiarkan kehabisan darah sampai mati.





Praktik peternakan yang kejam
lainnya yang sering dilakukan oleh peternakan unggas adalah dengan tidak
memberi mereka makan selama 14 hari untuk mengejutkan tubuh unggas
tersebut agar bertelur lebih banyak untuk konsumsi manusia. Dan, karena
anak-anak ayam yang jantan tidak berguna di industri daging, setiap
tahunnya ada 100 juta anak ayam jantan lebih yang digiling hidup-hidup
atau dimasukkan ke dalam kantong sampai mati kehabisan nafas. Lebih jauh
lagi, di tempat penjagalan, leher-leher ayam disembelih, dan mereka
dicelupkan dalam air panas untuk menghilangkan bulu-bulu mereka, sementara
banyak dari mereka yang masih hidup.



Bahkan sekarang ini, untuk menandai
sapi dengan tujuan identifikasi, para peternak menekan besi panas yang
membara ke daging sapi sementara mereka melenguh kesakitan. Akibatnya,
timbul luka bakar tingkat tiga dan kelamin anak sapi jantan dipotong dari
kantung kemaluannya, dan semua itu dilakukan tanpa diberikan penghilang
rasa sakit. Untuk menambah penderitaan mereka, tanah yang digunakan ternak
untuk merumput memiliki udara yang penuh dengan gas-gas kimia. Hal ini
menyebabkan masalah pernapasan yang kronis.



Sapi-sapi yang dipelihara untuk
diambil susunya, secara berulang-ulang dibuat hamil kembali dan bayi-bayi
mereka diambil sehingga manusia dapat minum hasil susunya yang sebenarnya
dimaksudkan untuk bayi-bayi sapi. Sapi-sapi tersebut dihubungkan dengan
mesin-mesin beberapa kali sehari dan menggunakan manipulasi genetik,
hormon-hormon yang kuat, dan penyedotan susu yang intensif. Mereka dipaksa
untuk menghasilkan susu sepuluh kali lebih banyak dari yang biasanya.
Perlakuan-perlakuan ini ikut menambah peradangan yang sangat menyakitkan
bagi 50 persen dari sapi-sapi perah yang ada.



Hewan-hewan di peternakan saat ini
tidak memiliki perlindungan undang-undang dari kekejaman. Hal ini
seharusnya menjadi illegal jika diterapkan pada hewan peliharaan di
rumah-rumah tangga: pengabaian, mutilasi, manipulasi genetik, dan program
obat-obatan yang menyebabkan kesakitan kronis, kelumpuhan, dan
penyembelihan yang kasar. Robert Louis Stevenson, seorang penulis novel
dan puisi berkata, “Kita mengkonsumsi bangkai makhluk lain untuk memuaskan
cita rasa dan nafsu diri kita.” Namun, hewan-hewan di peternakan pada
dasarnya sangat pandai dan dapat merasakan sakit. Mereka mungkin sama
pandainya dengan anjing atau kucing yang kita anggap sebagai teman.





Hal ini ditunjukkan oleh
laporan-laporan yang sering terjadi tentang sapi-sapi yang melompati pagar
setinggi enam kaki untuk melarikan diri dari rumah jagal, serta berjalan
tujuh mil untuk bersatu kembali dengan anaknya dan berenang menyeberangi
sungai menuju kebebasan. Babi-babi juga merupakan hewan yang penuh
pengertian seperti yang ditemukan oleh Dr. Donald Broom, penasehat ilmiah
pemerintahan Inggris – "Babi memiliki kemampuan kesadaran, mereka cukup
pandai dan cerdik. Bahkan lebih dari anjing yang berumur tiga tahun.”





Langkah yang paling penting yang
dapat Anda ambil untuk menyelamatkan planet kita dan mengurangi
penderitaan manusia serta hewan adalah dengan menjadi vegetarian. Sebuah
pola makan yang kaya dengan karbohidrat komplek, protein, serat, omega 3,
vitamin, dan mineral dapat memberikan nutrisi yang optimal. Memupuk
kebiasaan makan ini dapat menjaga kesehatan seumur hidup. Bukti yang
mengejutkan dapat ditemukan di buku “The China Study” oleh Profesor
T.Colin Campbell yang berkata, “dalam sepuluh tahun ke depan, salah satu
hal yang paling mengejutkan yang akan Anda dengar adalah protein hewani
merupakan salah satu dari nutrisi beracun yang paling tinggi dari
semuanya... ancaman penyakit akan naik secara dramatis ketika sedikit
protein hewani saja yang ditambahkan ke pola makan Anda.” Penelitian telah
menunjukkan bahwa anak-anak vegetarian memiliki IQ yang lebih tinggi
daripada teman-teman sekelasnya, dan para vegetarian rata-rata dapat hidup
6 sampai 10 tahun lebih lama daripada pemakan daging. Sebagai tambahan,
mereka 50 persen lebih rendah terserang penyakit jantung dan kanker.
Sedangkan pemakan daging sepuluh kali lebih cenderung menjadi gemuk
daripada vegan. Makanan vegetarian memberikan kita semua nutrisi yang kita
perlukan, tanpa lemak jenuh, kolesterol, dan bahan pencemar.





Sebaliknya, banyak yang berpendapat
bahwa tumbuhan itu hidup juga. Ini benar, tetapi tumbuhan hanya memiliki
sepuluh persen kesadaran sedangkan hewan-hewan memiliki kesadaran sepadan
dengan manusia. Karena tumbuhan tidak dapat bergerak, jadi sensasi
mengalami rasa sakit lebih sedikit. Jadi, tumbuhan sepenuhnya berbeda
secara fisiologis dari mamalia. Jika Anda memotong cabang atau daun dari
sebuah pohon, maka pohon itu akan tumbuh dengan subur dan tumbuh lebih
banyak. Di sisi lain, hewan tidak berhasrat atas pemangkasan yang teratur.
Dapatkah Anda memotong sebuah kaki sapi dan berharap akan tumbuh empat
kaki lagi?



Memelihara hewan untuk dimakan akan mendatangkan
malapetaka di Bumi. Lingkungan, sumber alam, dan kesehatan kita semakin
memburuk. Meskipun sebagian besar dari kita tidak terlibat langsung dalam
pemotongan hewan, akan tetapi manusia telah mengembangkan kebiasaan ini
berdasarkan tekanan dari masyarakat, mereka tidak menyadari apa yang
terjadi terhadap hewan-hewan yang kita makan. Pernah disebutkan bahwa
seseorang yang pernah mengunjungi rumah jagal akan membuat mereka menjadi
seorang vegetarian seumur hidup. Karena kitalah yang menciptakan teriak
kesakitan dan ketakutan mereka.” Jadi jika Anda pernah memutuskan untuk
memanggang hewan yang jinak sekali lagi……. Ingatlah bahwa Anda
mengkonsumsi daging hewan yang sepadan dengan hewan peliharaan yang sangat
Anda sayangi. Tetapi perbedaannya adalah bahwa hewan ini disiksa
.







Untuk melihat

video asli dari laporan ini, silakan kunjungi situs Supreme Master Television berikut ini
:






http://video.Godsdirectcontact.net/magazine/veg/video/NASA-e.php

http://video.Godsdirectcontact.net/magazine/veg/video/BMD548_554-e.php


Referensi:





http://afp.google.com/article/ALeqM5iIVBkZpOUA9Hz3Xc2u-61mDlrw0Q



http://www.commondreams.org/views04/1215-24.htm



http://www.canada.com/topics/news/national/story.html?id=3ef937b0-01db-4b32-a7eb-e1256e5b5624&k=3152



http://www.iht.com/articles/2008/01/07/healthscience/ice.php

http://abcnews.go.com/Technology/wireStory?id=3991705

http://abcnews.go.com/Technology/GlobalWarming/story?id=3582433&page=1



http://www.thepeoplesvoice.org/cgi-bin/blogs/voices.php/2006/08/12/dead_zone_startles_scientists_graveyard



http://findarticles.com/p/articles/mi_m1200/is_22_167/ai_n14791407



http://www.livescience.com/environment/ap_060727_dead_zone.html




Harus Dibaca!



Enam Derajat:

Masa Depan Kita

di Planet yang Semakin Panas






Apabila pemanasan global terus berlanjut pada suhu tertentu maka kita
akan menghadapi kepunahan. Jadi apa yang sebenarnya akan terjadi apabila
bumi terus memanas?




Oleh Group Berita AS ( Asal bahasa Inggris)




Jurnalis dan penyiar acara lingkungan hidup asal Inggris, Tuan
Mark Lynas, melakukan perjalanan selama 3 tahun yang mengelilingi 5 benua
untuk menyaksikan berbagai perubahan karena dampak pemanasan global. Dari
mencairnya tundra di Alaska, tenggelamnya pulau di Pasifik dari negara bagian
dari Tuvalu, dan bertambahnya dataran tandus di pedalaman Mongolia sampai pada
lenyapnya lapisan es di Peru dan banjir, serta badai yang menyebabkan erosi di
China. Tuan Lynas secara pribadi mengumpulkan semua bukti yang dikumpulkan
dalam bukunya mengenai perubahan iklim, High Tide: The Truth About Our
Climate Crisis (Gelombang Besar: Kenyataan Mengenai Krisis Perubahan Iklim
Kita).


Setelah itu, dalam waktu singkat Tuan Lynas mempelajari lebih
mendalam tentang berbagai bukti ilmiah serta rasional mengenai efek pemakaian
bahan bakar fosil terhadap iklim, lingkungan, dan kehidupan di planet ini.
Beliau menghabiskan waktunya beberapa bulan di perpustakaan ilmiah Radcliffe
di Universitas Oxford untuk membaca ribuan buku literatur ilmiah yang telah
dianalisa secara mendalam sebelum mempublikasikan buku kejutannya yang kedua,
Six Degrees: Our Future on a Hotter Planet (Enam Derajat: Masa Depan Kita
di Planet yang Semakin Panas)
; sebagai media lain untuk membangkitkan
kesadaran.


Buku terbarunya secara sistematik membahas perubahan iklim
berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian secara ilmiah dengan
penggunaan aplikasi komputer tahap lanjut  dan juga pencarian secara
palaeoclimatic untuk menelusuri sejarah bumi yang memberikan gambaran akan
pemanasan iklim di masa mendatang dan akibat yang akan dihadapi. Selain itu ia
juga meneliti periode-periode dari perubahan iklim dramatik sebelumnya melalui
proses alami dan meramalkan akan efek menakutkan dari pemanasan global yang
akan dihadapi semua kehidupan dan lingkungan di planet ini.


Derajat demi derajat, satu derajat per bab. Enam Derajat
disusun berdasarkan “Laporan Perkiraan Ketiga” dari Panel Antar Pemerintah
untuk Perubahan Iklim (IPCC) tahun 2001 (http:/www.ipcc.ch). Pada setiap
halaman, efek dari peningkatan temperatur di bumi dan lapisan biosfernya
digambarkan dalam realitas yang menguatirkan.


Kenaikan suhu 1ºC sampai 3ºC merupakan “titik puncak”, tetapi
jika naik sampai pada 6 ºC maka peningkatan ini dapat menyebabkan kepunahan
pada hampir semua kehidupan, termasuk manusia! Sulit dibayangkan jika perilaku
dari manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan dan penderitaan yang tidak
diharapkan. Kita telah membahayakan planet ini dan berada di ambang kehilangan
momentum apabila kita tidak bertindak secepatnya untuk membatasi efek emisi
gas rumah kaca.



Kenaikan Suhu 1 Derajat


Pada kenaikan suhu 1 derajat, Kutub Utara akan kehilangan es
setengah tahun penuh, Atlantik Selatan yang sebelumnya tidak ada badai akan
mengalami serangan badai dan di barat AS terjadi kekeringan parah yang
mengakibatkan banyak penduduk menderita.


Kenaikan Suhu 2 Derajat

Beruang kutub berjuang untuk hidup saat lapisan es mencair.
Lapisan es di Greenland mulai menghilang, sedangkan batu karang menjadi
lenyap. Permukaan air laut mengalami kenaikan 7 meter secara global.


Kenaikan Suhu 3
Derajat


Hutan hujan di Amazon mengering dan pola cuaca El Nino bertambah
intensitasnya menjadi sesuatu yang biasa. Eropa secara berulang mengalami
musim panas yang teramat panas yang sangat jarang terjadi sebelumnya. Jutaan
dan milyaran orang akan berpindah dari sub tropik menuju daerah pertengahan
garis lintang.

Kenaikan Suhu 4
Derajat


Air laut akan meninggi dan meluap membanjiri kota-kota di daerah
pesisir. Menghilangnya lapisan es akan mengurangi banyak persediaan air tawar.
Suatu bagian di Kutub Selatan akan tenggelam dan menyebabkan area air yang
meluap semakin jauh. Temperatur musim panas di London akan menjadi 45ºC.



Kenaikan Suhu 5
Derajat



Daerah yang tidak bisa dihuni semakin menyebar, tumpukan es dan
air tanah sebagai sumber air untuk kota-kota besar akan mengering dan jutaan
pengungsi akan bertambah. Kebudayaan manusia akan mulai menghilang seiring
dengan perubahan iklim yang dramatik ini. Dalam hal ini kelompok yang kurang
mampu sepertinya akan menjadi paling menderita. Tidak ada lagi es yang tersisa
pada kedua kutub seiring dengan punahnya bermacam species di lautan dan
tsunami dalam skala besar memusnahkan kehidupan dekat pantai.


Kenaikan Suhu 6
Derajat


Pada kenaikan suhu 6 derajat, kepunahan massal sebesar 95% akan
terjadi; makhluk yang masih hidup akan mengalami serangan badai dan banjir
besar yang terus menerus; hidrogen sulfat dan kebakaran akibat gas metana akan
menjadi hal yang biasa. Gas ini berpotensi menjadi bom atom dan tidak ada yang
mampu bertahan hidup kecuali bakteri. Hal ini akan menjadi “skenario hari
kiamat.”


Hal yang lebih menguatirkan adalah karena kompleksnya ekosistem
di planet ini, kenyataan akan perubahan iklim ini dapat menjadi lebih buruk
dibandingkan dengan perkiraan yang dilakukan secara ilmiah! Prediksi akan efek
dari perubahan iklim sangat menguatirkan. Saat menganalisa ulang seluruh data
yang ia kumpulkan, Tuan Lynas berpikir, mungkin ia “harus merahasiakan
semuanya” karena kebenarannya sangat “menakutkan.” Sebenarnya, beberapa dari
perkiraan mulai menjadi kenyataan, sebagai contoh, gelombang panas saat musim
panas di Eropa telah mulai mempengaruhi kesehatan manusia, khususnya para
manula. Cuaca yang memanas juga menyebabkan malaria dan penyakit lainnya yang
bertambah secara regional. Pemanasan global telah membuat lapisan es di China
menyusut 7% setiap tahunnya, hal ini dapat berakibat kerusakan yang lebih
besar dan memberi efek kepada 300 juta jiwa yang sangat menggantungkan
kebutuhan air mereka dari situ. Di India, mencairnya es yang sangat cepat
telah menyebabkan 70.000 orang harus pindah dari Pulau Lohachara yang
tenggelam, dan kenaikan permukaan laut telah menyebabkan dipindahkannya 20.000
penduduk yang tinggal di dataran paling rendah di Kepulauan Duke of York pada
tahun 2000. Pada keadaan yang rentan dari ekosistem serta sistem sosial yang
saling terkait satu sama lainnya, planet yang semakin panas juga menyebabkan
rantai reaksi yang memicu terjadinya kelangkaan makanan dan air seiring dengan
bertambahnya pengungsi sebagai akibat perubahan iklim. 


Akan tetapi, Tuan Lynas tidak berniat membuat pembaca pesimis
akan masa depan planet ini. Sebaliknya dia menyampaikan peringatan dini secara
jelas dan mendesak perhatian internasional  akan diperlukannya usaha bersama
untuk mengatasi pemanasan  global seperti “mengambil tabung pemadam dan
memadamkan api.” Tidak diragukan lagi bahwa “api’ tersebut timbul sebagai
akibat yang berkaitan dengan perilaku manusia dan berdasarkan analisis data,
berbagai jenis emisi yang menyebabkan kenaikan temperature; dan waktu yang
tersisa kurang dari 1 dekade saat kenaikan mencapai puncak ‘enam derajat’!
Sesuai indikasi yang tercantum di bagan, kita telah mendekati tingkat 2
derajat, dengan demikian pilihan kita satu-satunya adalah bertindak secepat
mungkin serta mengurangi emisi karbon dan metana.



Bagan : Kenaikan Suhu dan Emisi Karbon
*

 









































PERUBAHAN SUHU



TEMPERATUR YANG BERUBAH DALAM CELSIUS



JUMLAH CO2


Satu Derajat


0,1- 1,0ºC


350ppm (Level saat ini
380ppm)


Dua Derajat


1,1- 2,0 ºC


400ppm


Tiga Derajat


2,1- 3,0 ºC


450ppm


Empat Derajat


3,1- 4,0 ºC


550ppm


Lima Derajat


4,1- 5,0 ºC


650ppm


Enam Derajat


5,1- 5,8 ºC


800ppm




*Tabel dari hal 279 di Enam Derajat: Masa
Depan Kita di Planet yang Semakin Panas


Enam Derajat adalah sebuah tiupan terompet perang,
panggilan kepada semua orang akan kondisi bumi kita yang berada pada situasi
yang sangat kritis; ini adalah masa terpenting bagi para pemimpin dan tokoh
politik untuk mengimplementasikan ketentuan ambang batas untuk mengurangi
karbon dan gas dari efek rumah kaca lainnya, seperti metana. Tidak dapat di
pungkiri bahwa ulah manusialah yang menyebabkan cepatnya kenaikan perubahan
iklim. Kita harus mengubah gaya hidup kita ke arah yang lebih gembira dan
lebih sehat  seperti berlaih ke energi yang berkelanjutan dan gaya hidup
vegetarian untuk menyelamatkan bumi kita. Kita hanya mempunyai sedikit waktu
yang sangat terbatas untuk membuat titik balik. Pemanasan global adalah sebuah
realitas dan membutuhkan perhatian semua umat manusia di planet ini. Untuk itu
marilah kita segera bertindak untuk menyejukkan bumi kita.


Referensi:


http://www.opendemocracy.net/arts/mark_lynas_4470.jsp



http://www.suprememastertv.com/bbs/board.php?bo_table=sos&wr_id=58



Enam Derajat: Masa Depan Kita di Planet yang Semakin Panas, oleh Mark
Lynas



 




BERTINDAKLAH SEKARANG




SELAMATKAN PLANET KITA




JADILAH VEGETARIAN




HIJAUKAN LINGKUNGAN




 






www.SupremeMasterTV.com/ina






www.GodsDirectContact.or.id




 




 




 







0 Comments:

Post a Comment

<< Home